Pengendara yang terkena polusi udara yang sangat tinggi itu ketika mereka berhenti di lampu merah. Para peneliti Inggris melacak paparan pembalap untuk potongan-potongan kecil polusi udara, yang disebut nanopartikel, karena mereka mengendarai mobil mereka selama hari kerja normal. Mobil yang digunakan memancarkan nanopartikel. Ini polutan berbahaya yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit paru-paru dan jantung.
Pada lampu merah, paparan nanopartikel puncaknya 29x lebih tinggi daripada ketika mobil melaju di lalu lintas. Alasan mengapa paparan nanopartikel meningkat 29x pada lampu merah karena kendaraan berdekatan bersama-sama, dan karena putaran mesin kendaraan saat lampu berubah hijau, menurut peneliti Universitas Surrey.
Penemuan ini dipublikasikan secara online 12 Februari dalam jurnal Atmosfer Lingkungan.
"Waktu kita dihabiskan untuk bepergian dalam mobil, cukup konstan selama dekade terakhir meskipun sudah ada upaya untuk mengurangi itu dengan lebih banyak angkutan kota tetapi tetap kemacetan dimana-mana yang memyebabkan polusi semakin tinggi," ucap penulis Prashant Kumar dalam sebuah rilis berita universitas.
"Ini tidak selalu mungkin untuk mengubah rute untuk menghindari persimpangan, pengemudi harus menyadari peningkatan risiko saat lampu lalu lintas sibuk. Cara terbaik untuk membatasi paparan polusi adalah dengan menutup jendela kendaraan." sarannya.
Organisasi Kesehatan Dunia telah mengkaitkan polusi udara sampai 7 juta kematian yang terlalu dini di seluruh dunia setiap tahun, catat Kumar dalam rilis berita.
SUMBER: University of Surrey, siaran pers, 12 Februari 2015
0 comments:
Post a Comment