Tuesday, June 23, 2015

Aborsi Dapat Meningkatkan Risiko Kelahiran Prematur


Penelitian Eropa baru menunjukkan bahwa prosedur ginekologi Dilatasi dan Kuretase (D & C) dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya.

Dilatasi dan Kuretase (D & C) adalah salah satu operasi kecil yang paling umum dalam kebidanan dan kandungan. Hal ini digunakan dalam kasus-kasus keguguran dan aborsi. Umumnya memang dianggap aman karena tidak ada efek samping, tetapi tidak jarang pula terjadi infeksi dan perdarahan.

Dalam pertemuan tahunan Masyarakat Eropa Reproduksi dan Embriologi Manusia, Dr. Pim Ankum dari Academic Medical Centre dari University of Amsterdam menyajikan 21 kohort studi yang melibatkan hampir 2 juta wanita. Ditemukan bahwa wanita yang telah menjalani D & C setelah aborsi atau keguguran akan meningkatkan risiko kelahiran prematur 29% (sebelum 37 minggu) dan 69% (sebelum 32 minggu) pada kehamilan berikutnya.

Selama persalinan alami, serviks berdilatasi dan menipis selama beberapa jam. Namun dalam prosedur D & C serviks akan diperluas dengan batang logam. Aborsi kemudian menggunakan instrumen berbentuk sendok disebut kuret untuk membunuh dan mengikis keluar bayi pralahir. Pelebaran traumatis selama D & C dapat melukai leher rahim yang sebagian besar terbuat dari otot yang akan meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya. Prosedur invasif juga dapat menyebabkan infeksi saluran genital tertentu yang diketahui dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Meskipun studi ini menemukan hubungan antara D & C dengan kelahiran prematur, tetapi tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat.

Hasil penelitian menunjukkan perlunya kehati-hatian dalam penggunaan D & C dalam kasus keguguran dan aborsi. Hasil ini juga memberikan dukungan lebih lanjut untuk penggunaan prosedur kurang invasif dalam kasus tersebut, menurut penulis studi Dr. Pim Ankum, seorang ginekolog di Academic Medical Center, University of Amsterdam, Belanda.



SUMBER: Masyarakat Eropa, Reproduksi Manusia dan Embriologi, 16 Juni 2015

0 comments:

Post a Comment