Friday, February 13, 2015

Perubahan Anatomi Fisiologi Kehamilan

A. SISTEM REPRODUKSI
     1. Uterus
       Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron. Pembesaran disebabkan:
         a. Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, 
         b. Hiperplasia dan hipertrofi, 
         c. Perkembangan desidua.
           


     2. Serviks Uteri
        Jaringan ikat pada servik (banyak mengandung kolagen) lebih banyak dari jaringan  otot yang hanya 10 %. Estrogen meningkat, bertambah hipervaskularisasi serta meningkatnya suplai darah maka konsistensi servik menjadi lunak atau disebut tanda Goodell. Peningkatan aliran darah uterus dan limpe mengakibatkan kongesti panggul dan oedema. Sehingga uterus, servik dan ithmus melunak secara progressif dan servik menjadi kebiruan. Pada post partum servik menjadi berlipat-lipat dan tidak menutup.

     3. Vagina dan Vulva
     Hipervaskularisasi pada vagina dann vulva mengakibatkan lebih merah, kebiru-biruan (livide) yang disebut tanda Chadwick. Warna portio tampak livide. Selama hamil pH sekresi vagina menjadi lebih asam, keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5. Rentan terhadap infeksi jamur.

     4. Ovarium
    Sampai kehamilan 16 mg masih terdapat korpus luteum graviditas dengan diameter 3 cm yang memproduksi estrogen & progesteron. Lebih dari 16 mg plasenta sudah terbentuk dan korpus luteum mengecil, sehingga produksi estrogen dan progesteron digantikan oleh plasenta.

B. PAYUDARA
    Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomamotropin, estrogen dan progesteron tapi belum mengeluarkan ASI. Sommatomamotropin mempengaruhi sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumun, dan laktoglobulin sehingga mammae dipersiapkan untuk laktasi. Hiperpigmentasi pada areolla (menjadi lebih hitam dan tegang). Terdapat tuberkel montgomery (hipertropi kelenjar sebasea/lemak yang muncul di areola primer. Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah di bawah kulit berdilatasi.

C. SISTEM ENDOKRIN
     1. HCG (hormone Corionic Gonadotropic)
    Gonadotropin korionik manusia (HCG) Yang  disekresi oleh sel trofoblas dari plasenta untuk mempertahankan kehamilan. HCG meningkat 8 hari setelah ovulasi (9 hari setelah puncak LH pertengahan siklus). Selama 6–8 mg kehamilan HCG mempertahankan korpus luteum untuk memproduksi estrogen dan progesteron dan selanjutnya akan diambil alih oleh plasenta.

     2. HPL (Hormone Placenta Lagtogene)
        Lactogen plasenta mns (HPL) dihasilkan oleh plasenta . Pada kehamilan cukup bulan HPL meningkat 10 % dari produksi protein plasenta . HPL bersifat diabetogenik, sehingga kebutuhan indulin wanita hamil naik.

     3. Prolaktin
    Prolaktin meningkat selama kehamilan sebagai  respon thp meningkatnya estrogen. Fungsi  prolaktin adalah perangsangan produksi susu. Pada Trimester II prolaktin Yang  disekresi oleh hipofisis janin merupakan perangsang pertumbuhan adrenal janin yang penting.

     4. Estrogen
    Estrogen dihasilkan dalam hati janin dan  paling banyak dalam kehamilan manusia. Menyebabkan pertumbuhan, baik ukuran maupun jumlah sel. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang dibuahi dapat tertanam. Estrogen juga menyebabkan hypertrophy dinding uterus dan peningkatan ukuran pembuluh darah & lympatics yang mengakibatkan peningkatan vascularitas, kongesti dan oedem. Akibat perubahan ini :Tanda “Chadwick”, tanda “Goodell”, Tanda “Hegar”, hypertrophy & hyperplasia otot uterus, hypertrophy & hyperplasia jaringan payudara termasuk sistem pembuluh/pipa.

     5. Progesteron
      Peningkatan sekresi, mengendurkan otot-otot halus. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang dibuahi dpt tertanam. Menjaga peningkatan suhu basal ibu. Merangsang perkembangan sistem alveolar payudara. Dengan hormon relaxin melembutkan/mengendurkan jaringan penghubung, ligamen dan otot, sakit punggung, nyeri ligamen. Progesteron pada kehamilan kadarnya lebih tinggi sehingga  menginduksi perubahan desidua. Sampai minggu ke – 6 dan ke – 7 kehamilan sumber utamanya adalah ovarium, setelah itu plasenta memainkan peran utama. Fungsi progesteron adalah mencegah abortus spontan, mencegah kontraksi rahim, menginduksi beberapa kekebalan tubuh untuk hasil konsepsi.

D. SISTEM KEKEBALAN
   Kadar imunoglobulin tidak berubah pada kehamilan. Kadar anti bodi IgG ibu spesifik memiliki kepentingan khusus krn kemampuan melintasi plasenta. IgG adalah komponen utama dari imunoglobulin janin in utero & periode neonatal dini. IgG adlh satu-satunya imunoglobulin yang menembus plasenta. Sistem imun janin timbul secara dini. Limfosit muncul pd minggu ke – 7 dan pengenalan antigen terlihat pada minggu ke – 12. Produksi imunoglobulin bersifat progresif selama kehamilan.

E. SISTEM PERKEMIHAN
   Pembesaran ureter kiri dan kanan dipengaruhi oleh hormon progesteron, tetapi kanan lebih membesar karena uterus lebih sering memutar ke kanan → hidroureter dextra dan pielitis dextra lebih sering. Poliuria karena peningkatan filtrasi glomerulus. Trimester I kehamilan kandung kemih tertekan uterus yang mulai membesar, akibatnya ibu sering kencing. Trimester dua kehamilan  dimana uterus telah keluar dari rongga pelvis  gejala sering kencing tidak dijumpai lagi. Trimester III, bila kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering kencing timbul lagi karena kandung kencing tertekan.

F. SISTEM PENCERNAAN
    Peningkatan hormon estrogen mengakibatkan terdapat perasaan enek (nausea) . Gejala muntah (emesis) dijumpai pd bulan I kehamilan yang terjadi pd pagi hari (morning Sickness). Emesis yang berlebihan (hiperemesis gravidarum) merupakan situasi patologis. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, motilitas seluruh traktus digestivus berkurang sehingga makanan lama berada di usus. Hal ini baik untuk reabsorbsi, tetapi menyebabkan obstipasi karena penurunan tonus otot-otot traktus digestivus. Sering dijumpai morning sickness, hiperemesis gravidarum dan salivasi. Salivasi adalah pengeluaran air liur berlebihan daripada biasanya.

G. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Pada trimester pertama tidak banyak terjadi perubahan pada sistem muskuloskeletal. Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri pada ibu hamil. Lordosis progresif merupakan gambaran karakteristik pd kehamilan normal. Mobilitas sendi sakroiliaka, sakro koksigeal, sendi pubis bertambah besar & menyebabkan rasa tidak nyaman dibagian bawah punggung khususnya pada akhir kehamilan mengakibatkan  rasa pegal, mati rasa dan lemah dialami pada anggota badan atas.

H. SISTEM KARDIOVASKULER
    Curah jantung  meningkat 30 % pd minggu ke – 10 kehamilan. Tekanan darah akan turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler resistance yang disebabkan oleh pengaruh peregangan otot halus oleh progesteron. Hipertropi atau dilatasi ringan jantung mungkin disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah jantung.
 
TD darah arteri
-    Sistolik                ↓ 4 -6 mg
-    Diastolik              ↓ 8 – 15 mg
-    Rata-rata             ↓ 6 -10 mg
Semua dasar pd 20–24 mg, kemudian secara berangsur-angsur naik kenilai-nilai pra-kehamilan
Frek. Denyut jantung      ↑ 12 – 18 mg
Puncak T. ll awal kemudian stabil
Volume stroke                ↑ 10 – 30 %
Puncak T. ll awal kemudian stabil
Curah jantung                ↑ 33 – 45 %
Puncak T. ll awal kemudian stabil









I. SISTEM INTEGUMEN
   Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) dari lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi terjadi pada striae gravidarum livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum) akan menghilang saat persalinan.

J. BERAT BADAN DAN INDEKS MASSA TUBUH
Basal metabolik rate ( BMR ) meningkat 15 % - 20 % untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI yang  ditemukan pada triwulan terakhir. Kalori dibutuhkan terutama dari pembakaran hidrat arang khususnya kehamilan 20 mg ke atas. Protein diperlukan untuk perkembangan badan, alat kandungan, mammae, janin. Protein disimpan untuk persiapan laktasi. Bumil sering haus, nafsu makan besar, sering kencing dipengaruhi oleh Hormon Somatomammotropin, peningkatan plasma insulin dan hormon adrenal. Kebutuhan mineral ibu : Kalsium 30gram/hr, fosfor rata-rata 2 gr / hr, zat besi 800 mg / 30 – 50 mg sehari, dan air minimal 8 gelas/hr. Peningkatan berat badan ibu disebabkan oleh hasil konsepsi (fetus, plasenta, cairan ketuban) dan berat Ibu (uterus, mammae yang membesar, volume darah meningkat, lemak , protein, adanya retensi air). Berat badan wanita hamil naik 6,5 – 16,5 kg, rata-rata 12,5 kg, terutama 20 minggu terakhir.   Kadar alkali-fosfatase meningkat 4x lipat dibanding wanita tdk hamil, mulai kehamilan 4 bulan. Alkali fosfatase dapat dipakai untuk menilai fungsi plasenta.

K. DARAH DAN PEMBEKUAN DARAH
Volume plasma meningkat pada minggu ke-6 kehamilan Sehingga terjadi pengenceran darah ( hemodilusi ) dengan puncaknya pada umur kehamilan 32 – 34 mg. Serum darah (volume darah) bertambah 25 – 30 % dan sel darah bertambah 20 %. Massa sel darah merah terus naik sepanjang kehamilan. Hemotokrit meningkat dari TM l – TM lll.

Peredaran darah dipengaruhi oleh faktor:
1. Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan dalam rahim.
2. Terjadi hubungan langsung antara arteri & vena pada sirkulasi retro–plasenter.
3. Pengaruh Hormon Progesteron dan estrogen.
4. Volume darah :
Meningkat, jumlah serum lebih besar dari pertambahan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (haemodilusi).
5. Sel darah
sel darah meningkat 20 %, Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin menurun pada TM I.

Sel Darah Putih
Jumlah “Peripheral WBC” makin meningkat dengan cepat selama kehamilan. Selama trimester pertama rata-rata jumlah “WBC” adalah sekitar 9500/mm3 meningkat menjadi rata-rata 20-30.000/ mm3 pada saat "at term". Jumlah ini menurun dengan cepat setelah persalinan dan kembali ke kadar sebelum hamil pada akhir minggu pertama pasca persalinan. Adanya hemodilusi maka LED sangat meningkat (4 x dari angka normal)

Pembekuan/Koagulasi
Perubahan pada kadar fibrinogen, faktor-faktor pembekuan dan pleteles selama kehamilan berakibat pada peningkatan kapasitas untuk pembekuan, dengan akibat peningkatan risiko terjadinya DIC (Disseminated Intravascular Coagulation) seperti yang terjadi pada komplikasi-komplikasi antara lain molahidatidosa dan abrupsiv plasenta/solusio plasenta.

M. SISTEM PERNAFASAN
Sistem respirasi terjadi perubahan guna dapat memenuhi kebutuhan O2. Karena pembesaran uterus terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan kebutuhan oksigen yang meningkat ± 20 % untuk metabolisme janin. Oleh karena diaphragmanya tidak dapat bergerak bebas menyebabkan bagian thorax juga melebar kesisi luar. Dorongan rahim yang membesar terjadi desakan diafragma. Terjadi  desakan rahim dan kebutuhan O2 meningkat, bumil akan bernafas lebih cepat  20 – 25 % dari biasanya.

N. SISTEM PERSYARAFAN
Perubahan fisiologis spesifik akibat kehamilan dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan neuromuskular berikut:
1. Kompresi syaraf panggul atau statis vaskular akibat pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan sensori di tungkai bawah.
2. Lordosis dorsolumbal dapat menyebabkan nyeri akibat tarikan pada syaraf atau kompresi akar syaraf.
3. Edema yang melibatkan syaraf perifer dapat menyebabkan carpal tunned syndrome selama trimester akhir kehamilan.
4. Akroestesia (rasa gatal di tangan) yang timbul akibat posisi tubuh yang membungkuk berkaitan dengan tarikan pada segmen fleksus barkialis.

0 comments:

Post a Comment