Thursday, January 29, 2015

Perkembangan Hasil Konsepsi

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO


1.    Perkembangan embrio awal
     6-7 hari setelah fertilisasi blastocyt mulai tertanam didalam uterus dan sempurna pada hari ke 10. Pertumbuhan embrio bermula dari lempeng embrional (embryonal plate) yaitu dimulai dari hari ke-15 sampai sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama janin, daerah yang sedang berkembang dan mengalami pembelahan sel yang cepat sangat rentan terhadap malformasi akibat teratogen.

Dari embryonal plate selanjutnya berdeferensiasi menjadi tiga unsur :
a.     Sel-sel ektodermal
Pertumbuhan rambut, kulit, kuku, gigi, jaringan saraf, yang meliputi pula alat indera (organ sensoris), glandula salivaria, cavitas nasi, bagian bawah kanalis analis, tractus genitalis dan glandula mammae.
b.    Sel-sel endodermal
Melapisi saccus vittelinus dan berkembang menjadi tractus digestivus, hepar, pankreas, trachea, pulmo, vesica urinaria dan uretra.
c.     Sel-sel mesodermal
Mesodermal merupakan lapisan jaringan disamping ektodermal dan endodermal yang berasal dari massa sel dalam. Sebagian mesodermal terletakdi sekeliling cakram embrio. Perkembangan lebih lanjut dari mesodermal ini akan menghasilkan sistem sirkulasi dan limpatika, tulang, otot, ren, ureter, organ genitalia dan jaringan subkutan pada kulit. Dengan kerja yang serupa, dengan amoeba sel tunggal yang sedang mengambil makanan, maka cavitas amniotica dapat merubah bentuknya agar dapat mengelilingi sacus vittelinus dan mesoderma dan menarik kedua jaringan tersebut memasuki cavitas amniotica.

2. Perkembangan embrio lanjut
14 hari pertama:
blastocyt diberi makan oleh sitoplasma sendiri, pembuluh-pembuluh darah primitif untuk embrio mulai berkembang pada mesoderma.
Hari 14-28:
Pembuluh-pembuluh darah embrio berhubungan dengan pembuluh-pembuluh darah pada vili korion plasenta primitif. Sirkulasi embrio/maternal dengan demikian telah terbentuk dan darah dapat beredar. Kepala embrio dapat dibedakan dari badannya tunas-tunas tungkai sudah tampak. Terjadi sikap fleksi yang terjadisecara pelan-pelan. Sistem-sistem utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk rudimenter. Jantung (cor) menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut.
Hari 28-42:

Panjang embrio kira-kira 12 mm pada akhir minggu ke-6. Lengan mulai memanjang dan tangan mendapatkan bentuknya. Timul mata dan telinga rudimenter, telinga tampak tetapi terletak lebih rendah, gerakan pertama dapat dideteksi dengan ultrasound mulai dari minggu ke-6. 

3. Perkembangan Fetus/Janin
Umur Kehamilan
Panjang Badan
Berat Badan
Pembentukan Organ
8 minggu
2,5 cm
5 gr
Merupakan perkembangan cepat, jantung mulai memompa darah, anggota badan hidung, kuping, jari jemari mulai dibentuk, kepala fleksi.
12 minggu
9 cm
15 gr
Embrio menjadi janin. Denyut jantung dapat terlihat dengan ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena tubuh berkembang. Jenis kelamin dapat diketahui dan ginjal sudah mulai memproduksi urin.
Daun kuping lebih jelas, kelopak mata melekat, leher mulai terbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun belum berdiferensiasi.

16 minggu
16 cm
120 gr
Sistem muskuloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol pembuluh darah berkembang dengan cepat,tangan janin dapat menggenggam, kaki menendang dengan aktif, jantung janin dapat didengarkan dengan funandoskop, kelopak mata alis, mata dan kuku telah tumbuh dengan sempurna. Kelenjar minyak telah aktif dan vernik kaseosa telah melapisi tubuh fetus
20 minggu
25 cm
280 gr
Verniks melindungi tubuh, kulit sangat keriput karena lemak subkutan terlalu sedikit. Alis, bulu mata dan rambut terbentuk. Janin mulai menjawab rangsangan dari luar, janin akan  tenang apabila ibu mendengarkan musik yang tenang.
24 minggu
30 cm
600 gr
Kerangka berkembang dengan cepat, rambut menutupi kepala, deposit lemak subkutan lebih banyak yang menyebabkan kerutan kulit mulai berkurang. Perkembangan pernapasan dimulai. Bila lahir dapat bernapas tapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.
28 minggu
35 cm
1000 gr
Janin dapat bernapas, menelan dan mengatur suhu. Surfaktan terbentuk didalam paru-paru. Lanugo berkurang. Bila lahir dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
32 minggu




40 cm
1800 gr
Simpanan lemak berkembang dibawah kulit, lanugo mulai berkurang tetapi masih tertutup verniks kaseosa, bila lahir kelihatan seperti orang tua kecil atau little old man.
36 minggu
45 cm
2900 gr
Penulangan (oksipikasi) tulang tengkorak masih belum sempurna, muka berseri tidak keriput, jaringan lemak terus bertambah.
40 minggu
50 cm
3000 gr
Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus gemuk dan merah sedikit lanugo dan sedikit verniks kaseosa.

STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION
Struktur Amnion
1.    Amnion berkembang dari delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi dari ekstoderm janin.
2.   Dimulai sebagai vesikel kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan dorsal embrio.
3.     Ketika amnion membesar, perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang yang akan prolaps kerongganya.
4.  Distensi kantong amnion akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior korion.
5.   Amnion dan korion, walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya dapat dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
6.        Amnion normal mempunyai tebal 0,02-0,5 mm.
7.    Volume rata-rata yaitu 1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu ke-36 banyaknya 1030 cc, minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada minggu ke-43 sudah berkurang menjadi 240 cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan Polyhidramnion atau Hidramnion kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut Oligohidramnion.
8.    Merupakan bantalan bagi fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan kekuatan benturan dan memungkinkan pergerakan yang bebas bagi perkembangan sistem muskuloskeletal.
9.     Cairan amnion yang normalnya berwarna putih,agak keruh berkumpul di dalam rongga amnion bertambah banyak selama kehamilan lanjut sampai mendekati aterm dan normalnya akan berkurang pada saat aterm.
10.  Cairan amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 % air, sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo, verniks kaseosa dan garam organik.
11.  Secara makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa, bercampur mekonium. Secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, melalui pemeriksaan laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding dengan air kencing.

Fungsi cairan amnion/ketuban adalah :
a.      Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan optimal kesegala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya. Hal ini sangat penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya maka pertumbuhan akan terganggu.
b.        Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Jika cairan berkurang pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.
c.              Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
d.             Mencegah terjadinya perlengketan
e.        Waktu persalinan membuka servik dengan mendorong selaput janin kedalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban dan membuka servik pada saat persalinan.

STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT
1.       Tali pusat atau funis terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan fetalis dari plasenta. Bagian luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus amnion, dimana didalamnya dapat terlihat tiga pembuluh darah umbilikal yaitu dua arteri satu vena.
2.       Pembuluh darah vena berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus  dari darah ibu (maternal), dua pembuluh darah arteri berfungsi untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari fetus ke plasenta dimana produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk dibuang keluar (eksresi).
3.             Diameter tali pusat 1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari 30-100 cm.
4.        Pembuluh darah yang berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang daripada tali pusat itu sendiri, sering membentuk nodulasi pada permukaan atau false knots, yang pada dasarnya merupakan varises.
5.             Matriks tali pusat terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti agar-agar yang mengelilingi pembuluh-pembuluh darah, jumlah selai/jelly ini menentukan tebal atau tipisnya tali pusat dan mengandung banyak air sehingga pada setelah bayi lahir tali pusat mudah menjadi kering dan cepat terlepas dari pusar bayi.
6.             Letak tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir: insersio lateralis, di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio velamentosa 

14 hari setelah konsepsi, piringan embryo, amnion sac dan yolk sac terikat pada villi chorion oleh tangkai penghubung. Selama minggu ketiga, pembuluh darah berkembang untuk mensuplai embryo dengan nutrient dan oksigen maternal. Selama minggu ke 5, setelah embrio memiliki cekungan kedalam dari kedua sisinya membawa tangkai penghubung menjadi tertekan dari kedua sisi oleh pembentukan amnion dari umbilikal corn yang sempit. Dua arteri membawa darah dari embrio kevilli chorion dan satu vena mengembalikan darah ke embryo. Satu persen umbillikal cord memiliki hanya dua pembuluh, satu arteri dan satu vena. Kejadian ini kadang – kadang dihubungkan dengan malformasi kongenital.
            Cord meningkat secara cepat dalam ukuran panjangnya. Pada kematangan, cord ini berkisar dari 30 sampai 90 cm panjangnya dan memiliki diameter 2 cm. Cord kemungkinan membelok secara spiral dan membentuk loop mengelilingi embrio – fetus. Satu simpul asli jarang, tetapi simpul palsu terjadi sebagai lipatan atau kerutan dari cord. Jaringan penghubung disebut Wharton’s jelly mencegah penekanan pembuluh darah untuk menjamin berlanjutnya zat – zat makanan pada embryo – fetus. Penekanan dapat terjadi apabila cord terletak diantara kepala fetal dan pelvis atau membelok melingkari tubuh fetal. Bila cord melilit pada leher fetal, keadaan ini disebut dengan nuchal cord.

STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA
Plasenta berasal dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu sendiri selama kehidupan intra uterin. Keberhasilan janin untuk hidup tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta. Plasenta terbentuk pada kira-kira minggu ke-8 kehamilan berasal dari bagian konseptus yang menempel pada endometrium uteri dan tetap terikat kuat pada endometrium sampai janin lahir.

Struktur Plasenta
a.            Plasenta merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi janin karena merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
b.           Berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
c.              Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri.
d.             Plasenta dibagi menjadi 16-20 kotiledon.
e.       Pada penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim nampak bahwa plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dibentuk oleh jaringan anak dan bagian yang dibentuk oleh jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut piring penutup (membrana chorii), yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan villi. Bagian yang terbentuk dari jaringan ibu disebut piring desidua atau piring basal yang terdiri dari desidua compacta dan sebagian dari desidua spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
f.      Jumlah total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing kotiledon terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu terakhir.

Ultrastruktur trofoblas
Dipermukaan sinsitium tampak jelas mikrofilus, setara dengan bushborder yang terlihat pada mikroskop cahaya. Keberadaan vesikel dan fakuol pinositotik berkaitan dengan fungsi absorbsi dan sekretorik placenta. Lapisan dalam vilus-sitrotofoblas, menetap sampai kehamilan aterm, walaupun sering tertekan ke lamina basalis trofoblas dan mempertahankan ultrastrukturnya.

Vilikorionik.
Vilus pertama kali dapat dikenali dengan mudah pada placenta manusia dapat dikenali setelah hari ke 12 setelah fertilisasi. Saat korda mesenkim yang berasal dari sitotrofoblas menginfasi kolom trofoblas padat terbentuk vilus sekunder. Setelah terjadi angiogenesis dari inti mesenkim insitu, vilus yang terbentuk disebut vilus terseir. Sinus-sinus vena ibu telah terbuka pada awal proses inplantasi tetapi sampai hari ke 14 – 15 setelah fertilisasi darah arteri ibu belum masuk ke ruang antar vilus. Pada sekitar hari ke 17 pembuluh darah janin sudah berfungsi dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta terbentuk sempurna saat pembuluh darah janin sudah berfungsi, dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta terbentuk sempurna saat pembuluh darah mudigah bertemu dengan pembuluh darah korion. Pada awal kehamilan vilus tersebar diseluruh perifer membran korion. Vilus yang berkontak dengan desidua basalis berproliferasi untuk membentuk korion frondosum yang merupakan komponen janin placenta. Vilus yang berkontak dengan desidua kapsularis akan berhenti tumbuh dan mengalami degenerasi menjadi korion leave. Sampai menjelang akhir bulan ke 3 korion leave akan dipisahkan oleh rongga eksosoelum. Setelah itu korion dan amnion akan berkontak secara erat.

Fungsi Plasenta
1.             Nutrisi : memberikan bahan makanan pada janin
2.             Ekskresi : mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3.             Respirasi : memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4.             Endokrin : menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya.
5.             Imunologi : menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6.             Farmakologi : menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang
diberikan melalui ibu.
7.          Proteksi : barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini diragukan, karena pada kenyataannya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang dialami ibunya).

SIRKULASI DARAH JANIN
 Sistem peredaran darah janin di tentukan oleh faktor-faktor berikut :
  1. Foramen otak antara kedua atrium
  2. Duktus arteriosus Borthalli antara arteri pulmonalis dan aorta
  3. Duktus venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior
  4. Pada umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
Peredaran janin sebagai berikut :
a. Darah yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui vena umbilikalis menuju hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin.
b. Dari atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah masuk ke atrium kiri melalui foramen ovale.
c. Sebagaian kecil darah dari atrum kanan masuk ke ventrikel kanan
d. Darah yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh janin
e. Cabang aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai cabang arteri umbiilikalis
f. Darah dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju aorta melalui duktus arteriosus Borthalli
g. Darah yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis.
h. Darah yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
i. Sisa metabolisme janin dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu. 

MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Umur kehamilan
Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil dapat ditetukan dengan:
1.        Mempergunakan rumus Naegle.
   Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah tujuh dan bulannya ditambah sembilan.
    Contohnya, haid hari pertama tanggal 15 Januari 1993, maka penghitungan perkiraan kelahiran adalah 15 + 7 = 22; 1 +9= 10 sehingga dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.
2.     Gerakan pertama fetus.
Dengan memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu. maka perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak tepat
3.    Perkiraan tingginya fundus uteri.
      Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamil
      pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.


Tabel  Perbedaan Usia Kehamilan 8 bulan dengan 10 bulan

Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi samapai terjadinya persalinan adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian yaitu :
1.      Kehamilan trimester I ( 0 sampai 12 minggu )
2.      Kehamilan trimester II ( 12  sampai 28 minggu )
3.      Kehamilan trimester III ( 28 sampai 40 minggu )

0 comments:

Post a Comment