1. Perkembangan embrio awal
6-7 hari setelah fertilisasi blastocyt mulai tertanam
didalam uterus dan sempurna pada hari ke 10. Pertumbuhan embrio bermula dari
lempeng embrional (embryonal plate) yaitu dimulai dari hari ke-15 sampai
sekitar 8 minggu setelah konsepsi atau sampai ukuran embrio sekitar 3 cm, dari
puncak kepala sampai bokong. Tahap ini merupakan masa yang paling kritis dalam
perkembangan sistem organ dan penampilan luar utama janin, daerah yang sedang
berkembang dan mengalami pembelahan sel yang cepat sangat rentan terhadap
malformasi akibat teratogen.
Dari embryonal plate selanjutnya
berdeferensiasi menjadi tiga unsur :
a. Sel-sel ektodermal
Pertumbuhan rambut, kulit, kuku, gigi, jaringan saraf,
yang meliputi pula alat indera (organ sensoris), glandula salivaria, cavitas
nasi, bagian bawah kanalis analis, tractus genitalis dan glandula mammae.
b. Sel-sel endodermal
Melapisi saccus vittelinus dan berkembang menjadi tractus
digestivus, hepar, pankreas, trachea, pulmo, vesica urinaria dan uretra.
c. Sel-sel mesodermal
Mesodermal merupakan lapisan jaringan disamping
ektodermal dan endodermal yang berasal dari massa sel dalam. Sebagian
mesodermal terletakdi sekeliling cakram embrio. Perkembangan lebih lanjut dari mesodermal
ini akan menghasilkan sistem sirkulasi dan limpatika, tulang, otot, ren,
ureter, organ genitalia dan jaringan subkutan pada kulit. Dengan kerja yang
serupa, dengan amoeba sel tunggal yang sedang mengambil makanan, maka cavitas
amniotica dapat merubah bentuknya agar dapat mengelilingi sacus vittelinus dan
mesoderma dan menarik kedua jaringan tersebut memasuki cavitas amniotica.
2. Perkembangan embrio lanjut
14 hari pertama:
blastocyt diberi makan oleh sitoplasma
sendiri, pembuluh-pembuluh darah primitif untuk embrio mulai berkembang pada
mesoderma.
Hari
14-28:
Pembuluh-pembuluh darah embrio berhubungan
dengan pembuluh-pembuluh darah pada vili korion plasenta primitif. Sirkulasi
embrio/maternal dengan demikian telah terbentuk dan darah dapat beredar. Kepala
embrio dapat dibedakan dari badannya tunas-tunas tungkai sudah tampak. Terjadi
sikap fleksi yang terjadisecara pelan-pelan. Sistem-sistem utama di dalam tubuh
telah ada dalam bentuk rudimenter. Jantung (cor) menonjol dari tubuh dan mulai
berdenyut.
Hari
28-42:
Panjang embrio kira-kira 12 mm pada akhir
minggu ke-6. Lengan mulai memanjang dan tangan mendapatkan bentuknya. Timul
mata dan telinga rudimenter, telinga tampak tetapi terletak lebih rendah,
gerakan pertama dapat dideteksi dengan ultrasound mulai dari minggu ke-6.
3. Perkembangan Fetus/Janin
Umur Kehamilan
|
Panjang Badan
|
Berat Badan
|
Pembentukan Organ
|
8 minggu
|
2,5 cm
|
5 gr
|
Merupakan perkembangan cepat,
jantung mulai memompa darah, anggota badan hidung, kuping, jari jemari mulai
dibentuk, kepala fleksi.
|
12 minggu
|
9 cm
|
15 gr
|
Embrio menjadi janin. Denyut jantung
dapat terlihat dengan ultrasound. Diperkirakan lebih berbentuk manusia karena
tubuh berkembang. Jenis kelamin dapat diketahui dan ginjal sudah mulai
memproduksi urin.
Daun kuping lebih jelas, kelopak
mata melekat, leher mulai terbentuk, alat kandungan luar terbentuk namun
belum berdiferensiasi.
|
16 minggu
|
16 cm
|
120 gr
|
Sistem muskuloskeletal sudah matang,
sistem saraf mulai melakukan kontrol pembuluh darah berkembang dengan cepat,tangan
janin dapat menggenggam, kaki menendang dengan aktif, jantung janin dapat
didengarkan dengan funandoskop, kelopak mata alis, mata dan kuku telah tumbuh
dengan sempurna. Kelenjar minyak telah aktif dan vernik kaseosa telah
melapisi tubuh fetus
|
20 minggu
|
25 cm
|
280 gr
|
Verniks melindungi tubuh, kulit
sangat keriput karena lemak subkutan terlalu sedikit. Alis, bulu mata dan
rambut terbentuk. Janin mulai menjawab rangsangan dari luar, janin akan tenang apabila ibu mendengarkan musik yang
tenang.
|
24 minggu
|
30 cm
|
600 gr
|
Kerangka berkembang dengan cepat,
rambut menutupi kepala, deposit lemak subkutan lebih banyak yang menyebabkan
kerutan kulit mulai berkurang. Perkembangan pernapasan dimulai. Bila lahir
dapat bernapas tapi hanya bertahan hidup beberapa jam saja.
|
28 minggu
|
35 cm
|
1000 gr
|
Janin dapat bernapas, menelan dan
mengatur suhu. Surfaktan terbentuk didalam paru-paru. Lanugo berkurang. Bila
lahir dapat bernapas, menangis pelan dan lemah.
|
32 minggu
|
40 cm
|
1800 gr
|
Simpanan lemak berkembang dibawah
kulit, lanugo mulai berkurang tetapi masih tertutup verniks kaseosa, bila
lahir kelihatan seperti orang tua kecil atau little old man.
|
36 minggu
|
45 cm
|
2900 gr
|
Penulangan (oksipikasi) tulang
tengkorak masih belum sempurna, muka berseri tidak keriput, jaringan lemak
terus bertambah.
|
40 minggu
|
50 cm
|
3000 gr
|
Bayi cukup bulan, kulit licin, fetus
gemuk dan merah sedikit lanugo dan sedikit verniks kaseosa.
|
STRUKTUR DAN FUNGSI AMNION
Struktur Amnion
1. Amnion berkembang dari
delaminasi sitotrofoblas sekitar hari ke-7 atau ke-8 perkembangan ovum normal atau pada dasarnya berkembang sebagai ekstensi dari ekstoderm janin.
2. Dimulai sebagai vesikel
kecil, amnion berkembang menjadi sebuah kantong kecil yang menutupi permukaan
dorsal embrio.
3. Ketika amnion membesar,
perlahan-lahan kantong ini meliputi embrio yang sedang berkembang yang akan
prolaps kerongganya.
4. Distensi kantong amnion
akhirnya mengakibatkan kantong tersebut menempel dengan bagian interior korion.
5. Amnion dan korion,
walaupun sedikit menempel tidak pernah berhubungan erat dan biasanya dapat
dipisahkan dengan mudah bahkan pada waktu aterm.
6.
Amnion normal mempunyai
tebal 0,02-0,5 mm.
7. Volume rata-rata yaitu
1 liter, banyaknya dapat berbeda-beda, pada minggu ke-36 banyaknya 1030 cc,
minggu ke-40 banyaknya 790 cc dan pada minggu ke-43 sudah berkurang menjadi 240
cc. Jika banyaknya lebih dari 2 liter dinamakan Polyhidramnion atau Hidramnion
kalau terlalu sedikit kurang dari 500 cc disebut Oligohidramnion.
8. Merupakan bantalan bagi
fetus akibat trauma dengan memperhalus dan menghilangkan kekuatan benturan dan
memungkinkan pergerakan yang bebas bagi perkembangan sistem muskuloskeletal.
9. Cairan amnion yang
normalnya berwarna putih,agak keruh berkumpul di dalam rongga amnion bertambah
banyak selama kehamilan lanjut sampai mendekati aterm dan normalnya akan
berkurang pada saat aterm.
10. Cairan
amnion reaksinya alkalis dengan BJ 1.008, komposisinya terdiri dari 99 % air,
sisanya albumin,urea, asam urik, kreatinin, sel-sel epitel, rambut lanugo,
verniks kaseosa dan garam organik.
11. Secara
makroskopis berbau amis, adanya lanugo, rambut, dan verniks kaseosa, bercampur
mekonium. Secara mikroskopis terdapat lanugo dan rambut, melalui pemeriksaan
laboratorium dapat dilihat kadar urea (ureum) lebih rendah dibanding dengan air
kencing.
Fungsi cairan amnion/ketuban adalah :
a. Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan
optimal kesegala jurusan karena tekanan pada anak sama pada semua bagiannya.
Hal ini sangat penting karena seandainya anak tertekan oleh organ sekitarnya
maka pertumbuhan akan terganggu.
b. Untuk melindungi anak terhadap
pukulan-pukulan dari luar dan ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Jika cairan
berkurang pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.
c.
Mempertahankan suhu yang tetap bagi
anak.
d.
Mencegah terjadinya perlengketan
e. Waktu persalinan membuka servik dengan
mendorong selaput janin kedalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas
ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban dan membuka servik pada
saat persalinan.
STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI TALI PUSAT
1. Tali pusat atau funis
terbentang dari umbilicus janin sampai permukaan fetalis dari plasenta. Bagian
luarnya putih, pucat, basah dan terbungkus amnion, dimana didalamnya dapat
terlihat tiga pembuluh darah umbilikal yaitu dua arteri satu vena.
2. Pembuluh darah vena
berfungsi untuk membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah
fetus dari darah ibu (maternal), dua
pembuluh darah arteri berfungsi untuk mengembalikan produk sisa (limbah) dari
fetus ke plasenta dimana produk sisa tadi diasimilasi ke dalam peredaran darah
maternal untuk dibuang keluar (eksresi).
3.
Diameter tali pusat
1-2,5 cm dengan panjang rata-rata 55 cm dan biasanya berkisar dari 30-100 cm.
4. Pembuluh darah yang
berlipat-lipat dan berkelok-kelok yang lebih panjang daripada tali pusat itu
sendiri, sering membentuk nodulasi pada permukaan atau false knots, yang pada
dasarnya merupakan varises.
5.
Matriks tali pusat
terdiri dari jelly Wharton yaitu zat yang berbentuk seperti agar-agar yang
mengelilingi pembuluh-pembuluh darah, jumlah selai/jelly ini menentukan tebal
atau tipisnya tali pusat dan mengandung banyak air sehingga pada setelah bayi
lahir tali pusat mudah menjadi kering dan cepat terlepas dari pusar bayi.
6.
Letak tali pusat : biasanya di tengah: insersio sentralis, di pinggir: insersio
lateralis, di luar, hubungan ke plasenta melalui selaput janin: insersio
velamentosa
14 hari setelah konsepsi, piringan embryo,
amnion sac dan yolk sac terikat pada villi chorion oleh tangkai penghubung.
Selama minggu ketiga, pembuluh darah berkembang untuk mensuplai embryo dengan
nutrient dan oksigen maternal. Selama minggu ke 5, setelah embrio memiliki
cekungan kedalam dari kedua sisinya membawa tangkai penghubung menjadi tertekan
dari kedua sisi oleh pembentukan amnion dari umbilikal corn yang sempit. Dua
arteri membawa darah dari embrio kevilli chorion dan satu vena mengembalikan
darah ke embryo. Satu persen umbillikal cord memiliki hanya dua pembuluh, satu
arteri dan satu vena. Kejadian ini kadang – kadang dihubungkan dengan
malformasi kongenital.
Cord meningkat secara cepat dalam
ukuran panjangnya. Pada kematangan, cord ini berkisar dari 30 sampai 90 cm
panjangnya dan memiliki diameter 2 cm. Cord kemungkinan membelok secara spiral
dan membentuk loop mengelilingi embrio – fetus. Satu simpul asli jarang, tetapi
simpul palsu terjadi sebagai lipatan atau kerutan dari cord. Jaringan
penghubung disebut Wharton’s jelly mencegah penekanan pembuluh darah untuk
menjamin berlanjutnya zat – zat makanan pada embryo – fetus. Penekanan dapat
terjadi apabila cord terletak diantara kepala fetal dan pelvis atau membelok
melingkari tubuh fetal. Bila cord melilit pada leher fetal, keadaan ini disebut
dengan nuchal cord.
STRUKTUR, FUNGSI DAN SIRKULASI PLASENTA
Plasenta berasal
dari lapisan trofoblas pada ovum yang dibuahi, lalu terhubung dengan sirkulasi
ibu untuk melakukan fungsi-fungsi yang belum dapat dilakukan oleh janin itu
sendiri selama kehidupan intra uterin. Keberhasilan janin untuk hidup
tergantung atas keutuhan dan efisiensi plasenta. Plasenta terbentuk pada
kira-kira minggu ke-8 kehamilan berasal dari bagian konseptus yang menempel
pada endometrium uteri dan tetap terikat kuat pada endometrium sampai janin
lahir.
Struktur Plasenta
a. Plasenta
merupakan salah satu sarana yang sangat penting bagi janin karena merupakan
alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
b. Berbentuk
bundar atau hampir bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal
lebih kurang 2,5 cm. Beratnya rata-rata 500 gram.
c.
Letak plasenta
umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas ke arah fundus
uteri.
d.
Plasenta
dibagi menjadi 16-20 kotiledon.
e. Pada
penampang sebuah plasenta,yang masih melekat pada dinding rahim nampak bahwa
plasenta terdiri dari dua bagian yaitu bagian yang dibentuk oleh jaringan anak
dan bagian yang dibentuk oleh jaringan ibu. Bagian yang terdiri dari jaringan
anak disebut piring penutup (membrana chorii), yang dibentuk oleh amnion,
pembuluh-pembuluh darah janin, chorion dan villi. Bagian yang terbentuk dari
jaringan ibu disebut piring desidua atau piring basal yang terdiri dari desidua
compacta dan sebagian dari desidua spongiosa, yang kelak ikut lepas dengan
plasenta.
f. Jumlah
total kotiledon tidak bertambah sepanjang gestasi. masing-masing kotiledon
terus tumbuh walaupun tidak terlalu aktif pada minggu-minggu terakhir.
Ultrastruktur trofoblas
Dipermukaan sinsitium tampak jelas mikrofilus, setara dengan
bushborder yang terlihat pada mikroskop cahaya. Keberadaan vesikel dan fakuol
pinositotik berkaitan dengan fungsi absorbsi dan sekretorik placenta. Lapisan
dalam vilus-sitrotofoblas, menetap sampai kehamilan aterm, walaupun sering
tertekan ke lamina basalis trofoblas dan mempertahankan ultrastrukturnya.
Vilikorionik.
Vilus pertama kali
dapat dikenali dengan mudah pada placenta manusia dapat dikenali setelah hari
ke 12 setelah fertilisasi. Saat korda mesenkim yang berasal dari sitotrofoblas
menginfasi kolom trofoblas padat terbentuk vilus sekunder. Setelah terjadi
angiogenesis dari inti mesenkim insitu, vilus yang terbentuk disebut vilus
terseir. Sinus-sinus vena ibu telah terbuka pada awal proses inplantasi tetapi
sampai hari ke 14 – 15 setelah fertilisasi darah arteri ibu belum masuk ke
ruang antar vilus. Pada sekitar hari ke 17 pembuluh darah janin sudah berfungsi
dan telah terbentuk sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta terbentuk
sempurna saat pembuluh darah janin sudah berfungsi, dan telah terbentuk
sirkulasi placenta. Sirkulasi janin placenta terbentuk sempurna saat pembuluh
darah mudigah bertemu dengan pembuluh darah korion. Pada awal kehamilan vilus
tersebar diseluruh perifer membran korion. Vilus yang berkontak dengan desidua
basalis berproliferasi untuk membentuk korion frondosum yang merupakan komponen
janin placenta. Vilus yang berkontak dengan desidua kapsularis akan berhenti
tumbuh dan mengalami degenerasi menjadi korion leave. Sampai menjelang akhir
bulan ke 3 korion leave akan dipisahkan oleh rongga eksosoelum. Setelah itu
korion dan amnion akan berkontak secara erat.
Fungsi Plasenta
1.
Nutrisi :
memberikan bahan makanan pada janin
2.
Ekskresi :
mengalirkan keluar sisa metabolisme janin
3.
Respirasi :
memberikan O2 dan mengeluarkan CO2 janin
4.
Endokrin :
menghasilkan hormon-hormon : hCG, HPL, estrogen,progesteron, dan sebagainya.
5.
Imunologi :
menyalurkan berbagai komponen antibodi ke janin
6.
Farmakologi
: menyalurkan obat-obatan yang mungkin diperlukan janin, yang
diberikan
melalui ibu.
7. Proteksi :
barrier terhadap infeksi bakteri dan virus, zat-zat toksik (tetapi akhir2 ini diragukan,
karena pada kenyataannya janin sangat mudah terpapar infeksi / intoksikasi yang
dialami ibunya).
SIRKULASI DARAH JANIN
Sistem
peredaran darah janin di tentukan oleh faktor-faktor berikut :
- Foramen
otak antara kedua atrium
- Duktus arteriosus
Borthalli antara arteri pulmonalis dan aorta
- Duktus
venosus Arantii di dalam hepar menuju vena cava inferior
- Pada
umbilikus terdapat satu vena umbilikalis dan dua arteri umbilikalis
Peredaran janin sebagai
berikut :
a. Darah
yang kaya dengan nutrisi dan O2 di alirkan melalui vena umbilikalis menuju
hati, dimana terdapat duktus venosus Arantii, langsung menuju dan masuk ke vena
cava inferior lalu masuk ke atrium kanan jantung janin.
b. Dari
atrium kanan jantung janin sebagaian besar darah masuk ke atrium kiri melalui
foramen ovale.
c. Sebagaian
kecil darah dari atrum kanan masuk ke ventrikel kanan
d. Darah
yang masuk ke atrium kiri akan dipompa ke ventrikel kiri dan dari ventrikel
kiri dipompa masuk ke aorta dan selanjutnya di alirkan ke seluruh tubuh janin
e. Cabang
aorta di bagian bawah menjadi dua arteri hipogastrika interna, yang mempunyai
cabang arteri umbiilikalis
f. Darah
dari ventrikel kanan di pompa menuju paru-paru, tetapi karena paru-paru belum
berkembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis di alirkan menuju
aorta melalui duktus arteriosus Borthalli
g. Darah
yang di alirkan menuju paru-paru akan di alirkan kembali menuju jantung melalui
vena pulmonalis.
h. Darah
yang menuju plasenta melalui arteri umbilikalis terpecah menjadi kapiler untuk mendapatkan
nutrisi dan O2 untuk pertumbuhan dan perkembangan janin
i. Sisa metabolisme janin
dan CO2 dilepaskan ke dalam sirkulasi retroplasenter untuk selanjutnya dibuang
melalui alat pembuangan yang terdapat di tubuh ibu.
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Umur kehamilan
Menentukan
umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur hamil
dapat ditetukan dengan:
1.
Mempergunakan rumus Naegle.
Rumus Naegle memperhitungkan umur
kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai
dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan
kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama
ditambah tujuh dan bulannya ditambah sembilan.
Contohnya, haid hari pertama tanggal 15
Januari 1993, maka penghitungan perkiraan kelahiran adalah 15 + 7 = 22; 1 +9= 10
sehingga dugaan persalinan adalah 22 Oktober 1993.
2.
Gerakan pertama fetus.
Dengan
memperkirakan terjadinya gerakan pertama fetus pada umur hamil 16 minggu. maka
perkiraan umur hamil dapat ditetapkan. Perkiraan ini tidak tepat
3. Perkiraan tingginya fundus uteri.
Mempergunakan tinggi fundus uteri
untuk memperkirakan umur hamil terutama tepat pada hamilpertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya perkiraan ini kurang tepat.
Tabel Perbedaan Usia Kehamilan 8 bulan dengan 10 bulan
Lamanya kehamilan dimulai dari ovulasi samapai terjadinya persalinan adalah kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Kehamilan
trimester I ( 0 sampai 12 minggu )
2. Kehamilan
trimester II ( 12 sampai 28 minggu )
3. Kehamilan
trimester III ( 28 sampai 40 minggu )
0 comments:
Post a Comment