Thursday, July 7, 2011

Kunjungan Ulang Antenatal

Kunjungan ulang yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama.

Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap 4 minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya tiap 2 minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan setiap minggu sampai bersalin.

INGAT : Wanita hamil seyogyanya melakukan kunjungan antenatal sebanyak 4 kali selama kehamilan.


Kunjungan antenatal pertama : riwayat ibu dan pemeriksaan fisik.

Kunjungan antenatal ulang : pendektesian komplikasi-komplikasi ibu dan janin, mempersiapkan kelahiran dan kegawatan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pengajaran.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kunjungan ulang:

Pihak Ibu
Pihak Bayi
Pemeriksaan Laboratorium/ Penunjang

Pihak Ibu

Riwayat kehamilan sekarang

Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya : perdarahan vagina, sakit kepala yang hebat, perubahan visual secara tiba-tiba, nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka/ tangan, gerak janin berkurang.
Keluhan-keluhan lazim kehamilan : pegel-pegel, kram pada kaki, sering kencing, pigmentasi kulit, sembelit.
Kekhawatiran-kekhawatiran lain : apakah bayi yang dikandungnya sehat, melahirkan itu sakit.
Perasaan ibu pada kunjungan sekarang.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tekanan darah; berat badan; tinggi fundus uteri (tafsiran berat janin); auskultasi (mengetahui denyut jantung janin); palpasi abdominal untuk mendeteksi kehamilan ganda (setelah UK 28 minggu); manuver Leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal (setelah 36 minggu).

Pemeriksaan keadaan umum

Pemeriksaan keadaan umum meliputi penampilan; sikap tubuh dan emosi ibu.

Pihak Bayi

Pada bayi yang perlu dikaji adalah gerakan janin; denyut jantung janin (DJJ), dilakukan setelah UK 12 minggu; tafsiran berat janin (TBJ); letak dan presentasi, engagement (masuknya kepala ke panggul); kehamilan kembar/ tunggal.

Laboratorium

Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat dilakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah : Hemoglobin (Hb), hematokrit (Hmt); STS (Serologic test for syphilis) pada trimester III diulang; Kultur untuk gonokokus; Protein urin; Gula dalam darah; VDRL

Pendidikan Kesehatan dan Persiapan Kelahiran serta Kegawatdaruratan

Memberitahu ibu mengenai ketidaknyamanan normal yang dialami.
Menanyakan pada ibu mengenai kondisi nutrisi, tambahan zat besi dan anti tetanus.
Ajarkan ibu mengenai (sesuai umur kehamilan), yaitu pemberian ASI, KB, latihan/ olahraga ringan, istirahat, nutrisi.
Diskusikan mengenai rencana persalinan kelahiran/ kegawatdaruratan.
Ajari ibu tanda bahaya, pastikan ibu memahami apa yang akan dilaksanakan jika menemukan tanda bahaya.
Jadwalkan kunjungan berikutnya.
Mencatat kunjungan dengan SOAP.

Referensi
Pusdiknakes, 2001. Buku 2 Asuhan Antenatal.
Sarwono, 2000. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta.

0 comments:

Post a Comment